Merekrut seorang manajer bukan hanya soal menemukan kandidat yang berpengalaman.
Posisi manajerial memegang peran penting dalam menjaga stabilitas tim, memastikan produktivitas, dan menggerakkan organisasi menuju target bisnis yang lebih besar.
Kesalahan dalam rekrutmen manajer dapat berdampak langsung pada performa tim, meningkatnya turnover, dan menurunnya moral karyawan.
Karena itu, proses rekrutmen manajer membutuhkan pendekatan yang lebih strategis.
Tidak cukup hanya menilai kemampuan teknis. HR harus mampu mengevaluasi leadership style, kematangan emosional, kemampuan mengambil keputusan, hingga kecocokan budaya kerja.
Artikel ini menyajikan langkah-langkah paling efektif untuk merekrut manajer yang tepat untuk perusahaan menengah maupun besar.
1. Tentukan Kriteria Manajer Berdasarkan Kebutuhan Organisasi
Langkah pertama adalah menetapkan kriteria yang tepat berdasarkan kebutuhan dan struktur organisasi.
Setiap manajer tidak hanya dituntut untuk mampu mengelola pekerjaan, tetapi juga memimpin tim, menyelesaikan konflik, dan mengembangkan karyawan di bawahnya.
Beberapa aspek yang perlu ditentukan sebelum rekrutmen:
-
Tujuan bisnis departemen
Apakah perusahaan sedang dalam fase ekspansi, konsolidasi, atau transformasi digital?
Fase ini akan menentukan tipe manajer yang dibutuhkan.
-
Gaya kepemimpinan yang cocok
Tidak semua budaya perusahaan cocok dengan manajer yang agresif atau yang terlalu demokratis.
HR harus memahami dinamika tim yang akan dipimpin kandidat.
-
Keterampilan teknis dan non-teknis
Untuk level manajerial, kemampuan teknis penting, tetapi kemampuan pengambilan keputusan, komunikasi interpersonal, dan manajemen konflik jauh lebih kritikal.
Dengan kriteria yang jelas, HR dapat menyaring kandidat lebih cepat, mengurangi bias, dan memastikan kandidat yang masuk interview memang relevan.
2. Buat Job Description Manajerial yang Detail dan Realistis
Job description untuk posisi manajer harus lebih rinci dibandingkan posisi regular.
Tujuannya adalah memberikan gambaran yang akurat tentang tantangan dan ekspektasi peran, agar kandidat yang melamar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Hal yang wajib dicantumkan:
-
Scope dan tujuan posisi
Contoh: Manajer Marketing bertanggung jawab meningkatkan brand awareness dan memimpin strategi kampanye nasional.
-
Tanggung jawab harian dan strategis
Jelaskan detail: memimpin tim, melakukan evaluasi karyawan, merencanakan anggaran, memonitor KPI, dan menyusun strategi jangka panjang.
-
KPI yang diharapkan
Misalnya: pertumbuhan omzet, retensi pelanggan, efisiensi operasional, atau peningkatan produktivitas tim.
-
Soft skills yang harus dimiliki
Pemikiran analitis, kemampuan memecahkan masalah, empati, ketegasan, dan kemampuan mengambil keputusan.
Job description yang jelas membantu menarik kandidat berkualitas dan mengurangi mismatch sejak awal.
3. Gunakan Strategi Sourcing yang Tepat untuk Kandidat Manajerial
Sumber kandidat manajerial berbeda dari posisi entry level.
HR perlu menggunakan strategi sourcing yang lebih luas dan terarah untuk menjangkau talent berpengalaman yang mungkin tidak aktif mencari kerja.
Strategi sourcing yang efektif:
-
LinkedIn Talent Search
Kandidat manajerial sering ditemukan melalui pencarian aktif daripada lowongan pasif.
-
Head-hunting
Banyak perusahaan menengah dan besar menggunakan teknik ini untuk mencari kandidat terbaik dari kompetitor.
-
Internal talent pool
Promosi internal dapat mengurangi risiko cultural mismatch, meningkatkan retensi, dan mempercepat adaptasi.
-
Aplikasi rekrutmen berbasis AI
Software ATS seperti Jobseeker Software dapat mempercepat screening dan membantu perusahaan menemukan kandidat yang paling relevan.
Dengan memilih teknik sourcing yang tepat, HR dapat menemukan kandidat lebih cepat dan lebih spesifik sesuai kebutuhan bisnis.
4. Lakukan Screening Berdasarkan Kompetensi dan Pengalaman Kepemimpinan
Screening untuk calon manajer harus melibatkan evaluasi mendalam terhadap pengalaman memimpin tim dan pencapaian di pekerjaan sebelumnya.
Gunakan teknik competency-based screening seperti STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menilai kemampuan manajerial secara objektif.
Area evaluasi utama:
-
Pengalaman mengelola tim
Berapa banyak bawahan langsung? Situasi apa yang pernah dihadapi?
-
Kemampuan menyelesaikan konflik
Minta contoh bagaimana kandidat menangani perselisihan dalam tim.
-
Pengambilan keputusan strategis
Apa keputusan terpenting yang pernah dibuat dan apa hasilnya?
-
Kemampuan analitis dan pemecahan masalah
Seberapa cepat dan akurat kandidat merespons situasi kritis?
-
Stabilitas karier
Turnover di level manajerial dapat merusak stabilitas tim.
Screening komprehensif memastikan bahwa hanya kandidat berkualitas tinggi yang masuk ke tahap interview.
5. Gunakan Interview Berlapis untuk Menguji Kesesuaian Kepemimpinan
Proses interview untuk calon manajer tidak cukup dilakukan satu kali.
Perusahaan menengah–besar biasanya menerapkan multi-layer interview untuk memastikan kandidat tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga cocok secara budaya.
Tahapan interview yang disarankan:
-
Interview HR
Menilai soft skills, kepribadian, dan kecocokan budaya perusahaan.
-
Interview user / head of department
Menilai kompetensi teknis, pengalaman spesifik, dan strategi kerja kandidat.
-
Interview direksi atau stakeholder kunci
Menilai kemampuan kandidat dalam mendukung visi jangka panjang bisnis.
-
Assessment leadership
Bisa berupa studi kasus, roleplay, presentasi strategi 90 hari, atau psikotes kepemimpinan.
Metode interview berlapis membantu perusahaan menganalisis kandidat dari berbagai sudut, sehingga risiko salah rekrut bisa ditekan seminimal mungkin.
6. Lakukan Reference Check untuk Memverifikasi Integritas Kandidat
Reference check sangat penting untuk posisi manajerial.
Peran manajer berhubungan langsung dengan kepercayaan, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang memengaruhi tim maupun perusahaan.
Dalam reference check, pastikan HR mengonfirmasi:
-
Gaya kepemimpinan kandidat
-
Performa saat memimpin tim
-
Rekam jejak pencapaian
-
Masalah yang pernah muncul
-
Integritas dan profesionalisme
-
Alasan kandidat keluar dari perusahaan sebelumnya
Reference check yang detail membantu menghindari kandidat yang memiliki masalah kepemimpinan atau catatan kinerja buruk di masa lalu.
7. Finalisasi Penawaran dan Rencana Onboarding
Setelah kandidat dipilih, tahap terakhir adalah menawarkan paket kompensasi dan menyiapkan rencana onboarding.
Untuk posisi manajerial, onboarding tidak boleh disamakan dengan level staff. Manajer baru membutuhkan pemahaman mendalam tentang budaya perusahaan, target bisnis, struktur organisasi, hingga masalah internal yang perlu ditangani.
Tahap onboarding yang ideal:
-
Orientasi perusahaan
-
Meeting dengan stakeholder utama
-
Review strategi 90 hari
-
Pemahaman operasional dan KPI tim
-
Coaching dari atasan langsung selama periode adaptasi
Onboarding yang kuat membantu manajer baru mencapai performa optimal dalam waktu lebih cepat.
Kesimpulan
Merekrut manajer membutuhkan pendekatan yang lebih strategis dan sistematis dibandingkan perekrutan posisi lainnya.
Perusahaan harus mampu menggabungkan analisis kebutuhan organisasi, job description yang jelas, metode sourcing yang tepat, screening mendalam, interview berlapis, dan reference check yang ketat untuk menemukan kandidat terbaik.
Dengan proses yang terstruktur, perusahaan dapat memastikan bahwa manajer yang dipilih benar-benar mampu memimpin tim, mendorong produktivitas, dan mendukung pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.