Fase rekrutmen dari sebuah proses perekrutan karyawan terjadi ketikan sebuah perusahaan mencoba menjangkau sekelompok kandidat melalui iklan lowongan pekerjaan di situs website perusahaan dan eksternal, referensi pekerjaan, iklan bantuan yang diingnkan dan melalui sumber daya lain dari kampus dan media sosial.
Kandidat yang melamar pada suatu perusahaan akan disaring untuk ditentukan apakah kandidat tersebut telah memenuhi kualifikasi untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dari proses rekrutmen. Proses tersebut meliputi wawancara dan psikotes. Sebelum melanjutkan ke tahap wawancara, rekruter hendaknya memeriksa latar belakang kandidat serta memeriksa referensi pada perusahaan sebelumnya.
Berikut adalah cara memposting iklan lowongan kerja agar mendapatkan kandidat yang tepat:
Rekrutlah Dengan Aktif
Dalam beberapa kasus, seorang rekruter merekrut secara pasif, hanya sedikit untuk memposting iklan lowongan kerja di situs website perusahaan maupun di beberapa job portal , rekruter hanya menunggu kandidat yang datang melamar pada iklan lowongan kerja yang telah diposting. Hal tersebut menyebabkan sedikitnya kandidat yang akan melamar pada perusahaan Anda, hendaknya seorang rekruter secara aktif untuk merekrut kandiat. Anda harus berusaha untuk terhubung dengan dan melibatkan kandidat yang potensial melalui pameran pekerjaan, dengan mengunjungi kampus-kampus, atau memposting iklan lowongan kerja di situs eksternal, dan dengan cara kreatif lainnya, termasuk dari mulut ke mulut.
Anda akan mendapatkan banyak lamaran dan memungkinkan Anda mencapai kandidat terbaik yang anda butuhkan.
Website Perusahaan
Perusahaan besar memiliki banyak kandidat, sehingga perusahaan tersebut tidak perlu memposting iklan lowongan kerja secara luas untuk calon kandidat.
Sebagai contoh, Southwest Airlines menerima 342.664 resume dan mempekerjakan 7.207 karyawan baru pada 2016. Namun, Southwest memiliki bagian Karir di situs webnya dengan informasi tentang pekerjaan, manfaat, budaya perusahaan, magang, dan kiat-kiat tentang bagaimana rasanya bekerja di Southwest. Kandiat dapat mendaftar secara online dengan mengunggah, menyalin, dan menempel, atau menggunakan resume untuk memasukkan resume mereka ke sistem pelamar Southwest.
Maka dari itu, seorang rekruter yang ingin menemukan kandidat potensial hendaknya memposting iklan lowongan kerja pada website perusahaan terlebih dahulu. Pada halaman website perusahaan tersebut diharapkan kandidat bisa mengetahui informasi tentang perusahaan Anda.
Situs Lowongan Kerja
Seorang rekruter hendaklah mengiklankan lowongan kerja yang tersedia pada situs lowongan kerja online. Situs iklan lowongan kerja masih memainkan peran penting dalam sistem perekrutan suatu perusahaan. Anda bisa memposting iklan lowongan kerja Anda di situs lowongan kerja seperti jobseeker.partners. Pencari kerja dapat membuat profil di situs-situs ini dan mengunggah resume dan surat untuk melamar pekerjaan. Selain itu, jobseeker.partners memiliki aplikasi seluler sehingga kandidat dapat mencari pekerjaan dengan cepat dari ponsel atau tablet mereka. Setelah itu Anda bisa dengan mudah untuk melakukan proses perekrutan ke tahap selajutya.
Sebuah survei yang telah di lakukan oleh Society Human Resource Management (SHRM) pada tahun 2015 mengatakan bahwa 96% rekruter menggunakan LinkedIn untuk merekrut kandidat yang profesional. Hingga sekarang LinkedIn terus menjadi jaringan populer untuk perekrutan profesional.
Solusi Perekrutan LinkedIn memungkinkan perusahaan dengan mudah untuk mengiklankan lowongan kerja dan membuat halaman karier pada website perusahaan menarik perhatian kandidat. Pencari kerja dapat mencari lowongan langsung di LinkedIn dan mengikuti perusahaan untuk mendapatkan berita terbaru. Untuk menggunakan LinkedIn dengan paling efektif, profil harus dioptimalkan secara hati-hati agar muncul ke perekrut yang mencari kandidat yang memenuhi syarat.
Rekrutmen Sosial Media.
Penggunaan rekrutmen sosial media, yang terjadi ketika perusahaan menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk mengiklankan lowongan kerja dan merekrut karyawan potensial, terus meningkat. Manajer SDM yang menanggapi survei SHRM menganggap Linkedin sebagai situs media sosial paling efektif (73 persen) untuk perekrutan, diikuti oleh Facebook (66 persen) dan Twitter (53 persen).
Sebagai seorang rekruter hendaklah perusahaan anda memiliki halaman Facebook dan Twitter sebagai sarana tempat Anda memposting informasi perusahaan, mengiklankan lowongan kerja, tips dan saran untuk para pelamar dan informasi mengenai lingkungan kerja pada perusahaan Anda.
Dengan demikian, anda akan semakin menemukan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang Anda inginkan.